Senin, 17 Oktober 2011

Strategi Dengan Teori Dow

Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang
pertama kali dipublikasikan oleh Charles H. Dow (1851-1902) di 255 Wall Street
Journal, Dow merupakan seorang wartawan sekaligus editor dari Wall Street Jornal
serta pendiri Dow Jones and Company.

Penelitian pertama Dow dilakukan dengan
membagi saham-saham di Wall Street menjadi 2 kelompok, yaitu Industrial Index
dan Trasportation Index. Dia mengatakan bahwa perkembangan industri pabrikasi
otomatis akan diikuti pula oleh perkembangan industri transportasi, karena pabrik
membutuhkan transportasi untuk mendistribusikan barang-barang hasil
produksinya.
Berangkat dari asumsi bahwa jika keuntungan di industri transportasi meningkat
maka secara tidak langsung menunjukan juga bahwa produksi dari industri pabrikasi
dan permintaan dari konsumen meningkat pula yang pada akhirnya dapat
mendorong pertumbuhan laba masing-masing perusahaan. Secara global hal ini
dapat digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara.
Setelah Dow meninggal dunia ada beberapa orang yang ikut berperan dalam
mengembangkan Dow Theory berdasarkan tulisan yang di tulis oleh Dow di Jurnal
Wall Street, mereka antara lain adalah, William P. Hamilton, Robert Rhea and E.
George Schaefer.
Dasar Teori Dow
1. Pasar memiliki tiga gerakan
2. Tren memiliki tiga tahap
3. Pasar saham telah menyerap (discounted) semua berita
4. Rata-rata pasar saham harus mengkonfirmasi satu sama lain
5. Tren harus dikonfirmasi oleh volume
6. Tren diasumsikan berlaku sampai memberikan sinyal yang pasti
Poin-poin diatas digunakan sebagai dasar dalam ilmu Teknikal analisis. Aturanaturan
tersebut dikemukakan oleh Dow dan kemudian disempurnakan oleh para
penerusnya.
PERFORMA TEORI DOW
Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Teknikal Analisis bisa
dipakai sebagai salah satu metode untuk membangun portfolio dengan
menggunakan market timing. Penelitian sederhana yang dilakukan oleh Norman
Fosbeck menunjukkan bahwa “market timing” lebih bagus dalam menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan Buy & Hold. Masalah sederhananya adalah kita
harus benar-benar menguasai tekniknya.
Berikut hasil penelitian Norman fosbeck yang dilakukan dari tahun 1964-1984
Sedangkan penelitian lainnya yang dilakukan oleh Jacquiline Doherty (The Truth
About Timing) dan dipublikasikan di Barrons (November 5,2001)
Penelitian lain yang dilakukan oleh Martin Pring dengan menggunakan metode Dow
Theory
- Jika kita menginvestasikan $44 pada tahun 1977 dan mengikuti semua signal buy
dan sell dari Dow theory, maka pada tahun 1981 kita sudah menghasilkan
keuntungan sebesar $18000
-Sementara jika kita menginvestasikan $44 dan hold portfolionya, maka pada tahun
1981 kita hanya menghasilkan keuntungan $960.
KRTIK TERHADAP DOW THEORY
Kritik terhadap Dow Theory yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa pada setiap
pergerakan market yang trending, rata-rata jika menggunakan teknik ini kita telah
ketinggalan hampir 20% dari pergerakan market. Memang pada beberapa kasus
belakangan ini sudah dikembangkan metode optimasi agar bisa memperkecil
ketertinggalan pergerakan itu. Salah satunya dilakukan dengan memperkecil time
frame.
Pada pengembangan Dow theory selanjutnya mulai muncul adanya elliot wave
theory yang membagi trend menjadi tiga bagian yaitu wave 1,3, dan 5 Elliot Wave
mencoba mengeleminir kelemahan-kelemahan dari Dow Theory.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar